Senin, 27 Mei 2013

Pria Yang Bertanggung Jawab (Bag. 5)

Kenyataan yang tidak dapat dibantah, semakin banyak pria yang tidak berjalan dalam terang kebenaran Tuhan dalam mengelola perasaan dan dagingnya dalam berlayar di samudra cinta. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa Tuhan menaruh cinta dalam kehidupan manusia dengan maksud yang jelas. Seorang pria yang akan menjadi imam dan kepala rumah tangga harus memiliki kebesaran jiwa untuk bisa bertanggung jawab terhadap hidup ini, terhadap dirinya dan orang lain, juga dalam mengelola cinta yang bisa bersemi di hati.
Harus ditegaskan bahwa cinta bukan sekedar perasaan apalagi nafsu libido. Untuk itu, harus dipegang teguh prinsip ini bahwa melakukan sentuhan fisik seperti ciuman dan percumbuan yang membuka pintu gerbang hubungan seks harus dihindari. Mengenal lawan jenis bukan untuk memuaskan nafsu seks atas nama cinta. Mengenal lawan jenis adalah pergumulan menemukan partner untuk bisa bersama melayani Tuhan dan membalas kebaikan orang tua . Jangan meneruskan hubungan dengan wanita yang tidak takut Tuhan dan tidak menghormati orang tuamu.
Hormati teman wanita dengan segala kehormatan untuk itu jangan perlakukan secara tidak sopan, seperti menciumi dan bercumbu apalagi berhubungan seks. Bayangkan dan pikirkan bahwa anda juga tidak ingin saudara wanitamu (adik atau kakak) diperlakukan seperti itu oleh pria yang tidak bertanggung jawab. Seorang pria seharusnya bukan saja menghormati teman wanitanya tetapi juga melindungi dalam artinya yang luas.
Membangun keintiman tidak melalui hubungan seks tetapi melalui sebuah pergumulan bersama bertumbuh dalam Tuhan. Ketika menyamakan persepsi mengenai hidup dan bersama memiliki komitmen melayani Tuhan maka seorang pria akan menemukan keintiman yang “tiada tara” dengan pasangan yang diberikan atau disediakan Tuhan baginya. Sangatlah indah kalau pasangan menjadi dewasa dan tua bersama.
Kenikmatan seks hanya boleh dinikmati di dalam ikatan janji perkawinan di hadapan Tuhan. Seks adalah ekspresi yang tulus dan benar dari cinta bukan pada waktu berpacaran tetapi dalam ikatan pernikahan. Jadi jangan lakukan sebelum waktunya. Memang ini berat bagi yang tidak mau menurut, tetapi ringan bagi yang mau taat. Kerjakanlah apa yang terbaik bagi Tuhan, dirimu serta orang lain walau tidak enak. Ingat rumus ini: Seks yang paling aman dan benar dalam masa berpacaran adalah tidak melakukan hubungan seks sama sekali. Jangan berpikir bahwa berpacaran tanpa seks seperti sayur tanpa garam. Garam dalam berpacaran bukanlah seks, tetapi pengertian untuk saling mempersiapkan diri guna hari esok.
Jangan berpikir bahwa hubungan seks dilakukan hanya kali itu saja, atau itu yang terakhir. Dimulai dari suatu kesalahan maka akan berulang terus sampai menghancurkan kehidupan. Juga jangan berpikir bahwa setelah melakukan itu lalu minta ampun kepada Tuhan dengan pikiran bahwa Tuhan pasti mengampuni. Ingat segala sesuatu yang ditabur akan dituai. (seminar seksologi, oleh Dr. Erastus Sabdono)


Sahabat, menemukan pasangan hidup ada baiknya apabila pasangan kita memiliki persepsi dan komitmen yang sama menganai hidup. Seseorang yang bisa diajak berdialog dan bertukar pikiran dalam mengatasi pergumulan hidup ini. Dengan kata lain memiliki kecerdasan berpikir yang sejajar/ seimbang. 

Wanita cantik atau Pria tampan saja tidak cukup sahabat, ada Pria yang memiliki istri cantik tapi ia tidak menemukan kesehatian dengan istrinya, malah ia lebih nyaman/ nyambung dengan wanita lain yang bahkan tidak secantik istrinya. Pria itu adalah Pangeran Charles dengan Camilia Parker.
Bahkan seorang raja Salomo yang terkenal dengan kemasyurannya dan kekayaannya memiliki 700 isteri dan 300 gundik, tentunya wanita-wanita tersebut tidak diragukan kecantikannya untuk selera seorang raja, namun jelas sahabat kecantikan para wanita-wanita tersebut tidak dapat memuaskan raja Salomo, dengan begitu banyaknya wanita yang dimiliki Salomo. Salomo sendiri yang memiliki banyak kekayaan, hikmat, dan wanita berkata "segala sesuatu adalah kesia-siaan". Namum ada seorang ratu dari Syeba, yang mengagumi hikmat salomo yang luar biasa tersebut, ratu Syeba rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk melihat segala hikmat Salomo. Sahabat, wanita-wanita Salomo sangat berbeda dengan ratu Syeba, istri-istri dan gundik-gundik Salomo hanya mengagumi kekayaan salomo, sedangkan ratu Syeba begitu mengagumi hikmat yang dimiliki oleh Salomo. Sahabat, apabila Salomo dan ratu Syeba menjadi pasangan hidup, tentu mereka sangat cocok dan sebanding.
Share This :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar