Akibat bercumbuan sampai
melakukan hubungan seks sebelum menikah sangat fatal. Hal ini akan membangun
kebiasaan yang mencandu. Sehingga kebersamaan dengan teman wanita selalu
diarahkan kepada pengalaman romantisme dan pemuasan nafsu belaka. Hal ini
membangun permanen kebiasaan buruk. Setiap kali bertemu tidak akan merasa puas
sebelum melakukan ciuman, bercumbuan sampai pada ejakulasi dan orgasme. Dalam hal ini pria gagal mengendalikan diri dan wanita gagal mempertahankan diri.
Memang kedua belah pihak terkesan saling mencintai, memberi dan memuaskan
tetapi sebenarnya keduanya saling merusak.
Hal ini akan membuat seseorang
tidak menghargai pasangannya. Harga yang diberikan kepada pasangan (teman lawan
jenisnya) seharga pemuasan nafsu. Hal ini akan membuat seseorang gagal mengenal
teman lawan jenisnya. Bagi wanita, perhatikan ini: Pria yang berpenampilan
menarik dan kelihatan perhatian kepada seorang wanita belum tentu pria yang
pantas menjadi ayah anak-anakmu.
Kalau sudah melakukan hubungan
seks di luar pernikahan memang bisa pada akhirnya menikah, tetapi kalaupun
menikah tidak sedikit yang menikah tanpa perasaan cinta yang murni lagi, sebab
kemurnian cintanya telah dirusak pada masa berpacaran dan keindahan bulan madu juga tidak utuh sebab sudah digerogoti pada waktu berpacaran.
Bagi orang-orang muda yang
membangun hubungan dengan lawan jenis hanya untuk mengisi waktu dan pemuasan
seks, maka ia tidak akan maksimal mengembangan diri. Banyak potensi mahal yang
ada padanya tidak berkembang atau tidak pernah berkembang, terkubur selamanya.
Penyesalan akan terkubur suatu hari nanti, tetapi keadaan sudah tidak bisa
diperbaiki sebab tidak ada kesempatan lagi. Oleh sebab itu jangan membuang
energy pada “tong sampah”, tetapi pergunakan dan kembangkan selagi bisa
dikembangkan dan ada kesempatan yang baik. (seminar seksologi, oleh Dr. Erastus Sabdono).
Sahabat,, jika seorang ibu rumah tangga sedang memasak makanan di dapur untuk keluarganya, dan setiap makanan yang sudah matang dicicipi si ibu, maka ketika suami dan anak-anaknya pulang untuk makan bersama, sang suami dan anak-anaknya akan dengan lahapnya menikmati makanan yang dihidangkan oleh sang ibu tadi, sedangkan si ibu yang memasak tidak menikmati makanan selahap suami dan anak-anaknya. Karena ibu tadi sudah mencicipi setiap makanan yang baru saja matang dari penggorengan.
Sahabat, begitu pula halnya hubungan seks yang dilakukan sebelum menikah, suatu hari nanti ketika mereka masuk dalam ikatan pernikahan hubungan akan terasa hambar dan tidak dapat dinikmati dengan indah.
Jangan dimakan sebelum waktunya, Akan terasa benar-benar nikmat, nanti kalau sudah waktunya.
BalasHapusSetelah Menikah tentunya.
Kalau tidak dicicipi, bagaimana tahu rasanya kakak?.
BalasHapusKok jangan dimakan sebelum waktunya??.
Jangan lama2 kakak...
Terima kasih sudah berbagi Motivasi : "Akibat Hubungan Seks Sebelum Menikah"
Kemurnian cintanya telah dirusak pada masa berpacaran dan keindahan bulan madu juga tidak utuh sebab sudah digerogoti pada waktu berpacaran.
BalasHapusSerem juga ya...??