Selasa, 21 Mei 2013

Love Is As Powerful As Death (Bag. 1)


Berbicara mengenai seksologi, banyak buku telah ditulis dan ceramah atau seminar telah disampaikan. Secara  pengertian atau pengetahuan mengenai seks itu sendiri telah banyak diketahui oleh orang-orang muda sehingga sebenarnya tidak terlalu perlu lagi menyampaikan hal ini dari segi teknis. Justru yang penting untuk di ketahui adalah bagaimana orang-orang muda memiliki kebijaksanaan Ilahi untuk bersikap terhadap dorongan seksual dalam dirinya serta mengelolanya dengan cerdas. Pendidikan seks di Barat begitu maju, tetapi kenyataannya hidup orang-orang mudanya begitu rusak dan bejat. Hal ini membuktikan bahwa seksologi dari sudut ilmu pengetahuan tidak cukup kuat menyelamatkan mereka dari dekadensi moral. Lagi pula, pengetahuan mengenai seksologi dari segi teknisnya sudah dipelajari melalui berbagai saluran dan media. Untuk ini ada beberapa pertimbangan penting yang harus dimiliki.
Ketika seorang anak manusia mulai menginjak remaja, maka ia harus mulai memahami dorongan seksual yang kuat di dalam dirinya. Hal ini tidak boleh dianggap sepele. Setiap orang muda harus mempersoalkannya dengan serius, karena hampir semua insan muda bergumul mengenai hal ini. Gereja harus menjadikan masalah ini issu penting untuk dipercakapkan tanpa memandang sebagai hal yang tabu. Anak-anak remaja dan pemuda tidak boleh menerima pendidikan seks dari sumber yang salah, yang pada dasarnya hanya menimbulkan keinginan untuk mencobanya sehingga terjerat di dalamnya. Dalam hal ini harus mulai dicari jalan untuk memiliki ruangan yang cukup guna mengajarkan kebenaran yang berkenaan dengan realitas kehidupan seks manusia.
Tuhan menempatkan dorongan ini dalam diri manusia untuk suatu maksud dan rencana yang besar. Pertama, agar manusia memiliki pengalaman yang hebat mengenai cinta dan dapat mengenakannya dalam hubungan dengan Tuhan. Firman Tuhan mengatakan bahwa cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! (Kid 8:6). Teks ini menunjukkan bahwa cinta kalau sudah mencengkeram dalam diri seseorang, maka bisa mengalahkan segalanya. Betapa pentingnya seorang pemuda atau pemudi memahami apa sebenarnya cinta itu dan tidak melepaskan cintanya kepada obyek yang salah. Cinta kasih seseorang harus terlebih dahulu dilepaskan kepada Tuhan atau diarahkan kepada Tuhan sebelum tenggelam terhadap manusia.
Kedua, agar manusia dapat berkembang untuk menambah populasi manusia. Tentu saja populasi yang ditambahkan adalah mahluk kekal yang dikehendaki untuk menjadi manusia yang perkasa di bumi bagi kemuliaan Allah dan menghuni Kerajaan Sorga. Inilah mandate prokreasi. Mandat prokreasi ini mengandung kenikmatan yang tiada duanya (rekreasi), oleh sebab itu jangan sampai orang muda terjebak dalam rekreasi tetapi tidak menghargai prokreasinya. Jika demikian maka anak-anak muda tidak menemukan cinta yang sejati dan kehidupan seks yang dirancang oleh Allah. Ini berarti ia menyia-nyiakan anugrah seks yang sangat mulia dan berharga. (seminar seksologi, Dr. Erastus Sabdono)

Untuk dapat memahami cinta dengan benar dan menemukan pasangan hidup yang benar orang muda yang sedang mengenal konsep berpacaran terutama pria harus memenuhi 4 kriteria berikut ; dewasa secara usia, dewasa secara rohani, dewasa secara sosial (mental), dan dewasa secara financial. Sedangkan bagi wanita tidak memerlukan syarat terakhir (financial) karena prialah yang nantinya akan memimpin dalam keluarga/ kepala rumah tangga.

Artikel ini terdiri dari 8 bagian, sahabat dapat membacanya pada posting saya selanjutnya.   :)
Share This :

3 komentar:

  1. Ya gan, yang penting bagaimana kalian orang-orang muda memiliki kebijaksanaan Ilahi untuk bersikap terhadap dorongan seksual dalam dirinya serta mengelolanya dengan cerdas.
    Mantap..beeet..

    BalasHapus
  2. kalau dah di baca jangan ceriwis lagi yah Om... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaah, sudah bakat alam non. Tallent Alamiah..
      btw, thanks ya

      Hapus