Bagaimana dengan kamu yang sudah
jatuh atau sudah terlanjur rusak? Pertama, bahwa kamu masih berharga di mata
Tuhan. Tuhan tidak berurusan dengan kamu, masa lalumu atau kamu kemarin. Tuhan
berurusan dengan kamu hari ini, dan bisa menjadi apa kamu ke depan. Belum tentu
orang yang sudah jatuh tidak bisa lebih baik dari yang belum pernah jatuh.
Masih ada kesempatan yang disediakan Tuhan untuk memulihkan kembali hidupmu.
Tetapi jangan memberi kesempatan lagi iblis merusak hidupmu. Kamu pernah
memberikan dirimu kepada dosa, sekarang serahkan hidupmu untuk Tuhan.
Bagi wanita, ajaklah pasanganmu
untuk tidak berbuat dosa lagi. Ajak berkomitmen untuk melayani Tuhan. Jika ia
menolak, walau rasanya berat dan rugi, putuskan hubunganmu dengan pria yang
menjadi pacarmu hanya karena mau melakukan hubungan seks. Jangan takut
kehilangan dia. Tuhan masih bisa menggantikan dengan yang jauh lebih baik.
Kalau jelas-jelas pria atau wanita pacarmu tidak sesuai dengan kriteria yang
baik, dan tidak mengubah diri, maka harus diputuskan dengan cara baik-baik.
Jangan berusaha mengubah dia atau hanya karena kasihan.
Bagi pria pastikan bahwa
hubunganmu dengan pacarmu tidak lagi melakukan percumbuan. Orang dewasa adalah orang yang memiliki keahlian atau kesanggupan mengendalikan diri dan menunggu.
Jangan “makan” sebelum waktunya. Keduanya harus bertobat. Nikmati berpacaran tanpa dosa. Itulah kemerdekaan atas nama cinta. Sebagai pewaris Kerajaan Allah,
dan panggilan sebagai “corpus delicti” beranikan dirimu berbeda dengan dunia.
Jangan menyalahkan pacarmu atas
apa yang sudah
terjadi. Lebih baik setiap kamu mengakui dosa di hadapan Tuhan
dan bertobat untuk tidak berbuat dosa lagi. Menyalahkan orang lain hanya
mengorbankan dendam yang sangat merugikan jiwa sendiri. Ingat, tidak pernah ada
suara tepukan sebelah tangan. Kesalahan itu terjadi karena kedua belah pihak
menyetujuinya.
Perubahan bisa terjadi atau
berlangsung ketika perubahan itu kita gerakkan sendiri dengan usaha yang
serius. Tuhan sudah menyediakan semua fasilitas perubahan, adapun seberapa
efektifnya tergantung masing-masing individu. Hal ini tergantung komitmen
seseorang terhadap perubahan yang dikehendaki oleh Tuhan.
(seminar seksologi, oleh Dr. Erastus Sabdono).
Sahabat, demikian uraian pembahasan mengenai seksologi ini yang sudah saya uraikan menjadi 8 bagian. Semoga bermanfaat untuk kaum muda, Tuhan memberkati :)
oia mbak Link banner saya salah tuh, kemarin waktu pengeditan ada kesalahan hehe harap segera diganti dengan link blog saya ya, dan link anda juga sudah saya pasang dengan dofollow dengan Warna Warni...:) thanks.
BalasHapusok Bro nanti saya ganti, tp sy lg banyak kerjaan...
BalasHapuskl dah agak senggang baru saya revisi yah.
Bro, dah sy revisi yah bannernya...
BalasHapusok terima kasih sudah revisi, tapi setelah saya lihat script code banner saya di sini tidak ada dofollownya maka link anda juga saya rubah tanpa adanya rel dofollow. (jujur di balas dg jujur kawan) ^_^
HapusJangan “makan” sebelum waktunya kalau belum waktunya tapi sudah lapar bin haus yang teramat sangat gimenong dunk... Nikmati berpacaran tanpa dosa????. Yakin...???
BalasHapusAku mengaku dosa, Tuhan. Nggak berbuat dosa lagi dech....
kl makan belum waktunya bukan laper namanya Om, tapi "rakus" :D
BalasHapusIkut membaca saja dulu ya sob...
BalasHapusArtikel yang bagus.
Terima kasih sudah berbagi.