Jumat, 31 Mei 2013

Pemulihan Diri (Bag. 8)


Bagaimana dengan kamu yang sudah jatuh atau sudah terlanjur rusak? Pertama, bahwa kamu masih berharga di mata Tuhan. Tuhan tidak berurusan dengan kamu, masa lalumu atau kamu kemarin. Tuhan berurusan dengan kamu hari ini, dan bisa menjadi apa kamu ke depan. Belum tentu orang yang sudah jatuh tidak bisa lebih baik dari yang belum pernah jatuh. Masih ada kesempatan yang disediakan Tuhan untuk memulihkan kembali hidupmu. Tetapi jangan memberi kesempatan lagi iblis merusak hidupmu. Kamu pernah memberikan dirimu kepada dosa, sekarang serahkan hidupmu untuk Tuhan.
Bagi wanita, ajaklah pasanganmu untuk tidak berbuat dosa lagi. Ajak berkomitmen untuk melayani Tuhan. Jika ia menolak, walau rasanya berat dan rugi, putuskan hubunganmu dengan pria yang menjadi pacarmu hanya karena mau melakukan hubungan seks. Jangan takut kehilangan dia. Tuhan masih bisa menggantikan dengan yang jauh lebih baik. Kalau jelas-jelas pria atau wanita pacarmu tidak sesuai dengan kriteria yang baik, dan tidak mengubah diri, maka harus diputuskan dengan cara baik-baik. Jangan berusaha mengubah dia atau hanya karena kasihan.
Bagi pria pastikan bahwa hubunganmu dengan pacarmu tidak lagi melakukan percumbuan. Orang dewasa adalah orang yang memiliki keahlian atau kesanggupan mengendalikan diri dan menunggu. Jangan “makan” sebelum waktunya. Keduanya harus bertobat. Nikmati berpacaran tanpa dosa. Itulah kemerdekaan atas nama cinta. Sebagai pewaris Kerajaan Allah, dan panggilan sebagai “corpus delicti” beranikan dirimu berbeda dengan dunia.
Jangan menyalahkan pacarmu atas apa yang sudah
terjadi. Lebih baik setiap kamu mengakui dosa di hadapan Tuhan dan bertobat untuk tidak berbuat dosa lagi. Menyalahkan orang lain hanya mengorbankan dendam yang sangat merugikan jiwa sendiri. Ingat, tidak pernah ada suara tepukan sebelah tangan. Kesalahan itu terjadi karena kedua belah pihak menyetujuinya.
Perubahan bisa terjadi atau berlangsung ketika perubahan itu kita gerakkan sendiri dengan usaha yang serius. Tuhan sudah menyediakan semua fasilitas perubahan, adapun seberapa efektifnya tergantung masing-masing individu. Hal ini tergantung komitmen seseorang terhadap perubahan yang dikehendaki oleh Tuhan.  

Sahabat, demikian uraian pembahasan mengenai seksologi ini yang sudah saya uraikan menjadi 8 bagian. Semoga bermanfaat untuk kaum muda, Tuhan memberkati :)
Share This :

7 komentar:

  1. oia mbak Link banner saya salah tuh, kemarin waktu pengeditan ada kesalahan hehe harap segera diganti dengan link blog saya ya, dan link anda juga sudah saya pasang dengan dofollow dengan Warna Warni...:) thanks.

    BalasHapus
  2. ok Bro nanti saya ganti, tp sy lg banyak kerjaan...
    kl dah agak senggang baru saya revisi yah.

    BalasHapus
  3. Bro, dah sy revisi yah bannernya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ok terima kasih sudah revisi, tapi setelah saya lihat script code banner saya di sini tidak ada dofollownya maka link anda juga saya rubah tanpa adanya rel dofollow. (jujur di balas dg jujur kawan) ^_^

      Hapus
  4. Jangan “makan” sebelum waktunya kalau belum waktunya tapi sudah lapar bin haus yang teramat sangat gimenong dunk... Nikmati berpacaran tanpa dosa????. Yakin...???

    Aku mengaku dosa, Tuhan. Nggak berbuat dosa lagi dech....

    BalasHapus
  5. kl makan belum waktunya bukan laper namanya Om, tapi "rakus" :D

    BalasHapus
  6. Ikut membaca saja dulu ya sob...
    Artikel yang bagus.
    Terima kasih sudah berbagi.

    BalasHapus