Ketika belum pernah melakukan
hubungan seks pada masa remaja, seorang wanita akan berkata: “saya tidak akan
melakukan hubungan seks selain dengan suamiku dan setelah pernikahan diberkati
Tuhan atau pemberkatan di gereja”. Pada kenyataannya banyak yang tidak
melakukan hal itu. Mengapa?
Banyak factor yang menjadi
penyebab. Tentu pada mulanya tidak terbakar hawa nafsu, tetapi melalui pintu
berciuman dan bercumbu maka ibarat kendaraan seperti meluncur di jalan menurun
yang semakin curam, akhirnya terjadilah hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan
sebelum pemberkatan nikah. Dalam hal ini nafsu yang menjadi kausalitas. Bagi
pria hal ini lebih dominan daripada wanita.
Ketika wanita
menolak ajakan pria melakukan percumbuan atau lebih, itu bukan berarti tidak cinta, justru itu
cinta yang sesungguhnya. Dalam hal ini wanita melindungi pria. Jangan takut
ditinggalkan pria itu. Kalau ia meninggalkanmu berarti dia memang pria jahat yang
tidak pantas menjadi pasanganmu. Ketika kamu berhasil menolak ajakannya, kamu
menunjukkan kelasmu sebagai wanita terhormat dan memuliakan Tuhan. Jika kamu
sebagai wanita ingin agar pria menghormatimu, maka jangan memberikan tubuhmu
kepadanya. Adalah hal yang harus tetap dimutlakan untuk tetap berkeadaan
sebagai perawan sampai pada hari pemberkatan nikah.
Adalah bodoh bagi wanita yang
berpikir sang pria akan bertanggung jawab. Melakukan hubungan seks sebelum
pernikahan resmi sudah merupakan langkah tidak bertanggung jawab. Jangan
percaya ketika ia berkata bahwa ia akan bertanggung jawab dan menikahinya.
Jangan berpikir bodoh bahwa berhubungan seks sebelum menikah itu akan
membuahkan hubungan lebih kuat dan langgeng. Biasanya malah sebaliknya.
Kalaupun menikah sering dilakukan dengan terpaksa.
Seorang gadis menyerahkan
kehormatannya kepada seorang pria karena berpikir bahwa pria itulah yang paling
mengerti dirinya. Tanpa disadari ia rela memberikan yang seharusnya belum bisa
diserahkan. Ia berusaha untuk mengerti pria itu dengan memberi segalanya.
Justru dengan cara ini ia sedang merusak hubungan yang begitu agung tersebut.
Kalau pria itu menodainya, justru menunjukkan bahwa ia tidak mengerti kebutuhan
pasangannya yang belum resmi menjadi istrinya. Ketika seorang pria berkata: I
love you, itu tidak selalu berarti “berkat” yang Tuhan berikan. Bisa merupakan
bencana yang harus diwaspadai sampai harus bisa ditolak.
Gadis-gadis hendaknya tidak
berpikir bahwa kamu tidak pernah mengalami indahnya cinta dengan segala
kelengkapnya termasuk ciuman, percumbuan dan seks tanpa pria itu. Seakan-akan
pria itulah satu-satunya manusia yang dapat membuat dirimu menghayati
kewanitaan secara sempurna. Jangan merasa bahwa hatimu menjadi berbunga-bunga
hanya dengan pria itu. Kamu belum melihat begitu banyak “pelabuhan” yang sangat
besar kemungkinan jauh lebih baik dari pelabuhan sekarang ini.
Jangan berpikir bahwa hal itu
dilakukan oleh sang pria hanya dengan dirimu dan merupakan pengalaman terakhir.
Bukan tidak mungkin kamu ternyata hanya menjadi salah satu dari rumah singgah
atau piala bergilir yang dipermainkan. Tidak sedikit seorang pria yang jatuh
cinta kepada seorang gadis akan mengejar gadis itu, tetapi bila sudah berhasil
memperoleh klimaks kepuasan seksnya, keindahan cintanya malah menjadi pudar.
Tidak seperti sebelum berhubungan seks. Fenomena ini telah teruji melalui
survey dan pengalaman panjang banyak psikolog dan konselor berdasarkan
kesaksian dan pengalaman konkrit.
Banyak gadis-gadis memberikan
dirinya secara tidak terbatas karena ingin membuktikan cintanya kepada pria
tersebut. Ini tindakan ceroboh yang sangat konyol. Ia mencelakai dirinya dan
mencelakai pria yang seharusnya dapat memberikan cintanya yang tulus dan
sejati. Dengan hubungan mendalam yang terlarang tersebut ia berpikir dapat
mengikat pria tersebut. Hal ini justru sebaliknya.
Hubungan seks sebelum menikah membuat hubungan lebih cenderung rusak dan akhirnya tidak dapat
dipertahankan.
Sahabat, ada sebuah ilustrasi cerita mengenai seekor unta dengan tuannya di padang pasir. Ketika malam tiba tuannya mendirikan sebuah kemah untuk bermalam dan beristirahat. Tuannya beristirahat di dalam kemah sedangkan unta beristirahat di luar. Karena udara dingin sang unta memasukkan hidungnya ke dalam tenda, sang tuan kaget melihat hidung unta masuk ke dalam kemah. Tetapi akhirnya tuannya membiarkan saja toh hanya hidungnya saja yang masuk dan tidak mengganggu, tidak lama kemudian sang unta memasukkan kepalanya ke dalam kemah, sang tuan terbangun dan kaget kepala unta masuk ke dalam kemah. Tuannya kembali membiarkan unta melakukan aksinya. Beberapa lama kemudian unta kembali memasukkan badannya ke dalam kemah, tuannya terbangun dan kaget badan unta sudah berada di dalam kemah, tuannya kembali membiarkan unta melakukan hal itu. Akhirnya sang unta memasukkan kakinya ke dalam kemah, tuannya kaget karena unta sudah masuk ke dalam kemah, akhirnya tuannya tidur di luar kemah dan unta tidur di dalam kemah. :)
Sahabat, jangan berikan kesempatan sekecil apapun atau kompromi terhadap hal-hal yang dapat menjerumuskan anda melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada kehendak-Nya. Dalam konteks ini saya dapat memberikan saran "jangan makan sebelum waktunya" .
:)
Read more>>